- 21 Maret 2025
NAHDLIYIN.COM, Jakarta – Ramadhan adalah bulan istimewa yang penuh berkah dan ampunan. Di bulan inilah setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, menjadikannya momen terbaik bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan meningkatkan ketakwaan.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya umatku tidak akan celaka selama mereka menjaga bulan Ramadhan."
Namun, beliau juga memperingatkan agar tidak menyia-nyiakan bulan suci ini dengan melanggar larangan Allah. Dosa di bulan Ramadhan juga bisa berlipat ganda, sebagaimana pahala kebaikan yang meningkat drastis. Maka, bagaimana cara kita mengoptimalkan ibadah di bulan yang mulia ini?
1. Makan Sahur: Sumber Kekuatan dan Keberkahan
Sahur bukan hanya sekadar persiapan fisik untuk berpuasa, tetapi juga sunnah yang membawa keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:
"Umatku senantiasa dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka." (HR Ahmad)
Sebaiknya sahur dilakukan di penghujung malam sebelum fajar, memastikan tubuh tetap bertenaga untuk menjalani ibadah sepanjang hari.
2. Berbuka dengan Kurma: Sunnah yang Menyegarkan
Nabi Muhammad SAW selalu berbuka dengan kurma sebelum mengonsumsi makanan lain. Kurma mengandung gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa. Jika kurma tidak tersedia, maka berbuka dengan air menjadi pilihan terbaik, sebagaimana sabda Rasulullah:
"Jika salah seorang dari kalian hendak berbuka, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah. Jika tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih." (HR At-Tirmidzi)
3. Membaca Doa Berbuka: Wujud Syukur atas Nikmat Allah
Saat berbuka, berdoa menjadi momen istimewa yang tidak boleh dilewatkan. Rasulullah SAW mengajarkan doa berikut:
"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan yang Maha Pengasih di antara semua pengasih."
Doa ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
4. Menjaga Lisan dan Perilaku: Puasa Bukan Sekadar Menahan Lapar
Puasa bukan hanya soal menahan makan dan minum, tetapi juga menjaga lisan dari ucapan buruk. Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan melakukannya, maka Allah tidak butuh jika ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR Al-Bukhari)
Ucapan yang baik, menjauhi gosip, serta menjaga hati dari dengki dan iri adalah bagian dari esensi puasa yang sesungguhnya.
5. Memperbanyak I’tikaf: Meraih Lailatul Qadar
I’tikaf menjadi momen terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama di 10 malam terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang beri’tikaf bersamaku (di tengah Ramadhan), maka beri’tikaflah pada 10 malam terakhir." (HR Ibnu Hibban)
Malam-malam ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
6. Menghidupkan Malam Ramadhan
Ramadhan adalah bulan turunnya Al-Qur’an, maka membaca dan memahami Al-Qur’an menjadi ibadah utama yang dianjurkan. Rasulullah SAW selalu memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan ini bersama malaikat Jibril.
"Jibril menemuinya setiap malam di bulan Ramadhan dan mengajarkannya Al-Qur'an." (HR Al-Bukhari)
7. Tadarus Al-Qur’an
Ramadhan adalah bulan Al-Qur’an. Oleh karena itu, memperbanyak tadarus (membaca dan mempelajari Al-Qur’an) menjadi salah satu amalan utama yang dianjurkan. Jika memiliki banyak waktu luang, kita bisa menargetkan khatam 30 juz selama bulan puasa.
Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam Bughyatul Insan fi Wadza’ifi Ramadhan menjelaskan bahwa anjuran memperbanyak membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan berlandaskan hadits berikut:
📖 Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ. وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ. فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ.
Artinya: "Rasulullah saw. adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau semakin dermawan di bulan Ramadhan ketika Malaikat Jibril menemuinya. Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan untuk mengajarkan Al-Qur’an. Sungguh, Rasulullah saw. adalah orang yang lebih dermawan dalam kebaikan dibandingkan angin yang berhembus." (HR Al-Bukhari)
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah saw. sendiri memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Sebagai umatnya, sudah seharusnya kita meneladani kebiasaan mulia ini.
Tips agar tadarus Al-Qur’an lebih maksimal di bulan Ramadhan:
✅ Tetapkan target harian membaca Al-Qur’an (misalnya, 1 juz per hari agar khatam dalam sebulan).
✅ Baca dengan tartil dan pahami maknanya.
✅ Manfaatkan waktu-waktu utama seperti setelah shalat fardhu atau menjelang sahur.
✅ Jika memungkinkan, ikuti kelompok tadarus di masjid atau bersama keluarga.
Jangan Sampai Ramadhan Berlalu Tanpa Makna
Ramadhan adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali dalam setahun. Jangan sampai kita melewatkannya begitu saja. Dengan memperbanyak amal ibadah, menjaga akhlak, dan meningkatkan ketakwaan, kita bisa meraih keberkahan dan ampunan yang tak ternilai harganya.
Mari jadikan Ramadhan tahun ini lebih bermakna dengan memperbanyak ibadah dan meraih pahala berlipat ganda! Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalani Ramadhan dengan penuh keberkahan dan kemuliaan.